Rabu, 18 September 2013

Tawassul Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam dengan seluruh Nabi.




Ketika ibunda sayyidina ‘Ali bin Abi Thalib yang bernama Fatimah binti Asad wafat, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memberikan pakaiannya untuk dijadikan sebagai kain kafan. Kemudian beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan Usamah bin Zaid, Abu Ayyub al-Anshari, Umar bin Khattab, dan seorang budak berkulit hitam untuk menggali kubur. Merekapun melaksanakan perintah Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam. Namun ketika hendak menggali liang lahat, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan untuk berhenti. Kemudian dengan kedua tangan beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam yang mulia, beliau sendiri yang menggali liang lahat dan membuang tanahnya. Setelah selesai, beliau berbaring di dasar kubur dan kemudian berkata:
الله الذي يحيي ويميت وهو حي لا يموت ، اغفر لأمي فاطمة بنت أسد ، ولقنها حجتها ، ووسع عليها مدخلها ، بحق نبيك والأنبياء الذين من قبلي فإنك أرحم الراحمين
“Allah adalah yang Maha Menghidupkan dan Maha Mematikan, Dia Maha Hidup dan tidak akan mati. Ampunilah ibuku Fatimah binti Asad bimbinglah dia untuk mengucapkan hujjahnya serta luaskanlah kuburnya dengan hak(kemuliaan) Nabi-Mu dan para Nabi sebelumku. Karena sesungguhnya Engkau Maha Pengasih dari semua yang berjiwa kasih.”

Setelah itu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mensholatkan dan memakamkannya dibantu oleh Abbas, dan Abu Bakr as-Shiddiq. (HR Thabrani).

Menurut al-Hafidzh al-Ghimari, hadis tersebut hadis hasan, sedangkan menurut Ibnu Hibban adalah hadis shahih.

Dalam hadis di atas disebutkan dengan jelas bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dengan jelas bertawassul dengan diri beliau sendiri, dan para Nabi sebelum beliau, yang semuanya telah meninggal kecuali Nabi Isa alaihissalam.

Sumber:Habib Noval bin Muhammad Alaydrus, dalam buku beliau Mana Dalilnya 1, taman ilmu, Solo, hal 121-122