Ustadzuna al-Habib Noval bin Muhammad Alaydrus (Solo) |
Sudah
menjadi sunnatullah, bahwa dalam kehidupan ini kita harus saling tolong
menolong. Allah tidak pernah melarang hamba-Nya. Hanya saja, Allah mengingatkan
seluruh hamba-Nya bahwa hakikatnya hanya DIA (Allah) lah yang dapat memberi
pertolongan. Semua ciptaan Allah sama sekali tidak kuasa untuk berbuat sesuatu
tanpa izin dari-Nya. Oleh karena itu, sedikitnya 17 kali dalam sehari kita
diperintahkan untuk membaca wahyu-Nya yang berbunyi
إيّاك نعبد وإياك نستعين
“Hanya kepada-Mu kami menyembah, hanya
kepada-Mu kami memohon pertolongan.”
Ayat
ini dibaca berulang-ulang agar kita ingat bahwa pada hakikatnya hanya Allah lah
yang dapat memberikan pertolongan. Inilah keyakinan yang harus tertanam kuat
dalam hati dan teringat selalu setiapkali meminta tolong kepada seseorang. Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
إذا سألت فسأل الله وإذا ستعنت فاستعن بالله
“Jika engkau meminta sesuatu, maka memintalah
kepada Allah, jika engkau meminta pertolongan, maka mintalah pertolongan kepada
Allah.” (HR Tirmidzi, dan Ahmad)
Sayangnya
ada sebagian orang yang salah dalam memahami ayat dan hadis di atas dan
menganggap orang-orang yang meminta do’a dan pertolongan kepada ulama telah
berbuat syirik.
Saudaraku,
kita semua meyakini bahwa hanya Allah lah yang dapat menolong kita. Hanya DIA
lah yang dapat memberi manfaat dan mencegah keburukan. Itulah keyakinan semua
umat Islam. Tetapi apakah dengan demikian apakah kita tidak boleh meminta
pertolongan kepada makhluk yang DIA beri keistimewaan? Padahal Allah telah
mewahyukan
و تعاون على البر والتقوى
“Dan
tolong menolonglah kalian dalam kebaikan dan ketaqwaan.”(al-Maidah 5:2)
Di samping
itu juga banyak Hadis yang mengajarkan kita agar saling tolong menolong
والله فى عون العبد ما كان العبد فى عون أخيه
“Dan
sesungguhnya Allah akan selalu menolong hamba-Nya selama dia masih menolong
saudaranya.” (HR Muslim, Tirmidzi, Abu Dawud,
Ibnu Majah, dan Ahmad)
Saudarakau,
yang Maha Memberikan Pertolongan hanya Allah, akan tetapi Allah menurunkan
pertolongan tersebut dengan dua cara, yaitu secara langsung atau dengan sebab
tertentu. Sebagai contoh adalah seseorang yang sakit, kita semua mengetahui
bahwa yang Maha Menyembuhkan hanya Allah. Akan tetapi, untuk memperoleh kesembuhan tersebut kita
dianjurkan untuk meminta pertolongan dokter atau tenaga ahli lainnya.
Wallahu
a’lam.